Kecelakaan sering terjadi dimana-mana. Baik di darat, laut, maupun diudara. Untuk mengurangi jumlah korban dalam suatu kecelakaan pemerintah mulai mengeluarkan peraturan-peraturan baru. Untuk para pengendara roda dua, diwajibkan menggunakan helm standar nasional. Untuk pengemudi kendaraan roda empat atau lebih, diwajibkan menggunakan sabuk pengaman demi meminimalis terjadinya korban jiwa jika terjadi kecelakaan.
Tapi bagaimana jika kecelakaan itu terjadi diudara? Misalnya pesuah pesawat komersil yang jatuh. Pakai helm? Tidak mempengaruhi apa-apa. Pakai sabuk keamanan? Sudah, tapi kalau pesawatnya jatuh, tatep saja tidak mempengaruhi apa-apa. untuk mengurangi tingkat kecelakaan penerbangan, pemerintah melakukan banyak sekali pencegahan yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan.
Salah satu pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengecek keadaan pesawat. Segala jenis persiapan dilakukan. Pengisian bahan bakar? Siap. Mesin? Siap. Penumpang? Siap. Pilot? Siap. Co-pilot? Siap. Tetapi penerbangan tetap tidak bisa dilakukan. Para teknisi mencari penyebab, kenapa penerbangan tidak dapat dilakukan. Ternyata pesawatnya belum keluar dari hanggarnya.
Setelah pesawat keluar dari hanggarnya, penumpang pun naik kepesawat. Ketika pilot mengeluarka pesawat dari hangar, tidak ada masalah sedikitpun. Tapi, tiba2 sang pilot mendapat firasat buruk ketika para penumpang masuk ke pesawat dan pesawat sedikit berguncang. Ketakutan sang pilot semakin menjadi-jadi ketika pesawat mulai lepas landas. Pesawat agak sulit untuk terbang, sehingga gagal beberapa kali. Setelah berhasil lepas landas, hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Pesawat tiba-tiba berguncang dan lepas kendali. Akhirnya sang pilot menghubungi bandara pusat untuk melaporkan keadaan.
Pilot: mayday.... mayday.... pesawat lepas kendali, badan pesawat miring kekanan...
Komandan dibandara: laporkan penyebab....
Pilot: ada yang membawa kuda nil didalam pesawat...
Komandan: apa? Segera lempar kuda nil keluar pesawat! Utamakan keselamatan penumpang. Tolong hati-hati, dipesawat itu ada anak saya.
Pilot: siap komandan.
Sang pilot langsung memerintahkan anak buahnya untuk membuang “mahluk” yang dianggap kuda nil tersebut keluar pesawat.
Pilot: lapor komandan, pesawat telah stabil. Kuda nil telah dilempar keluar pesawat.
Komandan: bagus. Lanjutkan perjalanan. Tapi, siapa yang membawa kuda nil kedalam pesawat?
Pilot: tidak tahu komandan. Yang saya tahu, kuda nil itu duduk di kelas bisnis dengan nomor kursi 23.
Komandan: du.. dua puluh tiga....????
Pilot: betul komandan, di kursi no. 23. Tapi jangan takut, kuda nil itu sudah saya lempar keluar pesawat.
Komandan: ITU ANAK SAYAAAAAAAAAAAAAAA.......................
0 komentar:
Post a Comment