Pada suatu daerah terpencil, ada sebuah sekolah yang segalanya serba terbatas. Termasuk guru yang sangat terbatas. Pada suatu pagi, guru yang biasanya mengajar pelajaran sejarah mengalami kecelakaan dan harus dirawat dirumah sakit.
Akhirnya, sang kepala sekolah mengangkat seorang perwira polisi untuk menggatikan sang guru untuk mengajar.
Pertama ia mengajar di kelas 3. Selang 2jam ia mengajar tiba murid-murid kelas 3 tersebut berlarian keluar kelas sambil berteriak ketakutan. Setelah dicari tahu penyebabnya, ternyata sang perwira dianggap galak oleh para murid.
Karena takut murid kelas 3 stres dan tidak bisa ikut ujian nasional, sang perwira pun dipindah tugas untuk mengajar dikelas 2.
Akan tetapi hal yang sama terjadi di kelas 2. Anak-anak kelas 2 berlarian keluar kelas sambil berteriak karena ketakutan.
Pak kepala sekolah akhir na kehabisan akal untuk mengurusi sang guru penggati yang terkenal galak tersebut. Akhirnya sang guru pengganti dipindah tugaskan (lagi) ke kelas 1. Awalnya sang guru perwira tersebut menolak keputusan kepala sekolah untuk ditempatkan untuk mengajar kelas 1 yang masih diragukan kemampuannya untuk menangkap pelajaran sejarah yang cukup sulit. Setelah dibujuk akhirnya sang perwira polisi tersebut menerima untuk mengajar di klas 1.
Akhirnya sang perwira mengajar sejarah Indonesia kepada murid-murid kelas 1 tersebut. Awalnya sang perwira ragu akan kemampuan menangkap pelajaran anak-anak kelas 1. Sehingga ia memberikan pertanyaan kepada seorang murid yang terkenal paling penakut dengan suara yang sangat keras.
Guru: hey anak penakut...!!!!
Murid: i... iya pak...
Guru: Saya akan memberikan pertanyaan kepadamu... jadi jawab dengan sejujur-jujurnya...
Murid: ba... baik pak...
Guru: siapa yang menurunkan dan merobek bendera merah, putih, biru milik serdadu belanda di atas hotel orange di Surabaya... jawab sekarang....!!!!
Murid: ampun pak, bukan saya yang merobek dan menurunkan bendera itu. Sungguh bukan saya. Saya mohon ampuni saya.tolong jangan tangkap saya pak.....
Guru: ...........