Monday, January 10, 2011

Peluru Juga Habis

Pada suatu hari, sekitar dua bulan setelah pecahnya uni soviet, ada seorang aktivis yang ingin mengetahui keadaan rusia saat itu. Setelah sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola sistem ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antri untuk mendapatkan bermacam-macam kebutuhan pokok, tapi manajemennya bagus, sehingga semua orang yang ikut mengantri pasti mendapat bagian. Tetapi pada saat itu, masayrakat harus tetap mengantri, tapi karena manajemennya jelek, kebanyakan antriannya sangat panjang dan tidak semua orang yang mengantri tidak mendapat bagian dan pulang dengan tangan hampa.
Begitulah catatan terakhir sang aktivis. Dan hari berikutnya aktivis sosial tersebut berkeliling kota moskow untuk mengamati bangaimana sistem yang baru saja diterapkan pemerintah itu berkerja. Tak lama kemudian, sang aktivis sampai disebuah toko roti. Ditoko itu ia melihat antrian panjang dan banyak orang yang mengantri tapi tidak dapat roti. Maka sang aktivis menulis dibuku catatannya, “roti habis”.
Setelah itu, ia pergi ke antrian bahan bakar. Antriannya lebih panjang dan lebih banyak lagi orang yang tidak mendapat jatah bahan bakar. Maka sang aktivis menulis dicatatannya, “bahan bakar habis”. Tak lama kemudian, ia pindah ke antrian sabun mandi. Sungguh bukan main hancurnya manajemen pada pemerintahan ini. Sangat sangat banyak warga masyarakat yang tidak kebagian jatah sabun mandi. Dengan kesal, si aktivis sosial itu menulis besar2 di buku cacatannya, “SABUN MANDI HABIS...!!!!!”.
Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel dari moskow. Ketika akan meninggalkan antrian sabun tersebut, si aktivis ditegur oleh intel yang daritadi mengikutinya. “hey bung, dari tadi kamu sibuk mencatat-catat terus. Memangnya, apa sih yang kau catat...????” Tanya intel yang tadi. Sang aktivis menceritakan bahwa ia sedah meneliti pendistribusian bahan-bahan pokok untuk rakyat yang dilakukan oleh pemerintah. “untung sekarang sudah reformasi, kalau zaman dulu kamu mengritik pemerintahan, kamu pasti sudah ditembak ditempat...” ujar intel moskow.
Kemudian sang aktivis pergi meninggalkan sang intel sambil menulis, “ternyata peluru juga sudah habis...”

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45

Post a Comment